Selasa, 30 Juni 2015

Model Konseptual dan Teori Praktik Keperawatan



Model Konseptual dan Teori Praktik Keperawatan.

   Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi, jejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin dan spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Fawcett, 1992). Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan keperawaran dan memanfaatkan teori keperawatan.
   Teori keperawatan menuntun perawat dengan memberikan tujuan pengkajian, diagnose keperawatan, dan intervensi, landasan dasar berkomunikasivdan autonomi serta akuntabilitas professional. Teori teori tersebut juga digunakan sebagai arah dalam melakukan penelitian, praktik, pendidikan, dan administrasi keperawatan ( Meleis, 1985; Torres, 1986; Parse, 1987; Fawcett, 1989; Marriner-Tomey, 1994; Chinn & Jacobs, 1995)
   Puncak kejadian yang sangat berarti dalam pengembangan konsep dan teoi keperawatan adalah dengan dikeluarannya jurnal Nursing Research pada tahun 1952. Definisi dan teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan keperawatan.
1.      Teori Nightingale
Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai focus asuhan keperwatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Nightingale  lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, lenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale,1860; Torres, 1986)
Menurut observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status keseatan klien dengan factor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan  perbaikan kondisi yang hygiene dan sanitasi selama perang Crimean.

2.      Teori Peplau
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dank lien (Torres,1986); Marriney-Tomey, 1994). Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.

3.      Teori Henderson
Teori Keperawatan Virginia Henderson (Harmer & Handerson, 1955) mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai
       Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya… dimana individu tersebut akan mampu mengerjakan tanpa bantuan bila ia memiliki ketakutan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.

4.      Teori Abdellah
Teori Keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah et al. (1960) meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memnuhi kebutuhan fisik, intelektual,social dan spiritual baik klien maupun keluarga.

5.      Teori Orlando
Bagi Ida Orlando (196i), klien adalah individu dengan sutu kebutuhan, dimana bila kebutuhn tersebut dipenuhi maka stress akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn&Jacobs, 1995).

6.      Teori Levine
Teori kperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dipublikasikan pada tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.

7.      Teori Johnson
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien berdapatasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana sters actual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi.

8.      Teori Rogers
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970) mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia) sebagai sumber energy yang menyatu dengan alam semesta.padaintinya rogers memandang ilmu keperawatan sebagai ilmu dan mendukung adanya penelitian keperawatan.

9.      Teori Orem
Dorothea Orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Tujuan dari orem adalah membantu klien melakukan perawatan diri sendiri.

10.   Teori King
Tujuan yang ingin dicapai oleh Imogene King (1971,1981,1987) berfokus pada interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem social.
11.  Teori Neuman
Betty Neuman (1972) mendefinsikan manusia secara utuh merupakan gabungan holistic dan pendekatan sitem terbuka (Marriener-Tomey, 1994). Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan kontribusi kompleks yang dinamis dari fisiologis, sosiokultural dan variable perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka.

12.  Teori Roy
Teori adaptasi Suster Callista Roy (Roy dan Obloy, 1979;Roy, 1980,1984,1989) memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi. Kebutuhan asuhan keperawatan muncul, ketika klien tidak dapat berapatasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan eksternal.

13.  Teori Watson
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979, 1985, 1988) berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistic dari khidupan (Watson, 1979; Marriner-Tomey, 1994). Model Watson dibentuk melinhkupi proses asuahn keperawatan, pemberian bantun bagi klien dalam mencapai kematian yang damai.


(Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol.1,E/4)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar