Selasa, 30 Juni 2015

TRANSKULTURAL NURSING



TRANSKULTURAL NURSING

G. MODEL KEPERAWATAN TRANSCULTURAL NURSING
      Transcultural Nursing  adalah  suatu area/wilayah keilmuwan budaya padaproses belajar danpraktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dankesamaan diantara budaya denganmenghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkanpada nilai budaya manusia, kepercayaan dantindakan, dan ilmu ini digunakanuntuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya ataukeutuhan budayakepada manusia (Leininger, 2002).Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensidari keperawatan,membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakankeperawatan. Tindakan Caringdikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalammemberikan dukungan kepada individu secarautuh. Perilaku Caring semestinyadiberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan danpertumbuhan,masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secaraumumdikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan danbimbingan pada manusiayang utuh. Human caring merupakan fenomena yanguniversal dimana ekspresi, struktur danpolanya bervariasi diantara kultur satutempat dengan tempat lainnya.

H. KONSEP DALAM TRANSCULTURAL NURSING

 1. Budaya  adalah  norma  atau  aturan  tindakan  dari  anggota  kelompok yang  dipelajari, dan dibagi  serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak danmengambil keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatutindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu danmelandasi tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan  budaya  dalam  asuhan  keperawatan  merupakan  bentuk  yang  optimal dari  pemberianasuhan keperawatan,  mengacu  pada  kemungkinanvariasi pendekatan  keperawatan  yang dibutuhkan  untuk  memberikan asuhanbudaya yang menghargai nilai budaya individu,kepercayaan dan tindakantermasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datangdanindividu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
 
4. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggapbahwa budayanyaadalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimilikioleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yangdigolongkanmenurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan padamendiskreditkan asal muasalmanusia.
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologipada penelitianetnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkankesadaran yang tinggi pada perbedaanbudaya setiap individu, menjelaskandasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan salingmemberikan timbal balik diantara keduanya.
8. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,dukungan perilaku padaindividu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadianuntuk memenuhi kebutuhan baik aktualmaupun potensial untuk meningkatkankondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung danmengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaanyang nyata atau antisipasikebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupanmanusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,kepercayaandan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukungatau memberi kesempatanindividu, keluarga atau kelompok untukmempertahankan kesehatan, sehat, berkembang danbertahan hidup, hidupdalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11. Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatanuntuk memaksakankepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya bahwa ide yang dimilikioleh perawat lebih tinggi daripadakelompok lain

I.PARADIGMA TRANSCULTURAL NURSING
 Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transcultural sebagaicara pandang,keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhankeperawatan yang sesuaidengan latar belakang budaya terhadap empat konsepsentral keperawatan yaitu : manusia, sehat,lingkungan dan keperawatan (Andrewand Boyle, 1995).
1.      Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilaidan norma-normayang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan danmelakukan pilihan. Menurut Leininger(1984) manusia memilikikecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saatdimanapundia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2.      Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisikehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatukeyakinan, nilai, pola kegiatan dalamkonteks budaya yang digunakan untukmenjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yangdapat diobservasidalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yangsamayaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yangadaptif (Andrewand Boyle, 1995).
3.      Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi  perkembangan ,kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandangsebagai suatu totalitas kehidupan dimanaklien dengan budayanya salingberinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, social dan simbolik.Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia sepertidaerahkatulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah didaerah Eskimo yanghampir tertutup rapat karena tidak pernah ada mataharisepanjang tahun. Lingkungan sosialadalah keseluruhan struktur sosial yangberhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga ataukelompok ke dalammasyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individuharusmengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.Lingkungansimbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yangmenyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni,riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.
4.              Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yangdiberikan kepada  klien sesuai dengan latar belakangbudayanya. Asuhan keperawatan ditujukan mendirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhankeperawatanadalah perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasibudayadan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).
a)       Cara I : Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangandengan kesehatan.Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikansesuai dengan nilai-nilai yang relevanyang telah dimiliki klien sehinggaklien dapat meningkatkan atau mempertahankan statuskesehatannya,misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
b)      Cara II : Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untukmembantu klienberadaptasi terhadap budaya tertentu yang lebihmenguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yangberbauamis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
c)      Cara III : Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimilikimerugikan status kesehatan.Perawat berupaya merestrukturisasi gayahidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencanahidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuaidengankeyakinan yang dianut.

J. PROSES KEPERAWATAN TRANSCULTURAL

    Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskanasuhan keperawatandalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahariterbit (Sunrise Model) seperti yangterdapat pada gambar 1. Geisser (1991)menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakanoleh perawat sebagailandasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien (AndrewandBoyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahappengkajian,diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.1. PengkajianPengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasimasalah kesehatan kliensesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger andDavidhizar, 1995). Pengkajian dirancang
 berdasarkan 7 komponen yang adapada ―Sunrise Model‖ yaitu :
a)              Faktor teknologi (tecnological factors)
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih ataumendapat penawaranmenyelesaikan masalah dalam pelayanankesehatan. Perawat perlu mengkaji : persepsi sehatsakit, kebiasaanberobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan mencari bantuankesehatan,alasan klien memilih pengobatan alternatif dan persepsi kliententang penggunaan danpemanfaatan teknologi untuk mengatasipermasalahan kesehatan saat ini.
b)              Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
       Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yangamat realistis bagi parapemeluknya. Agama memberikan motivasi yangsangat kuat untuk menempatkan kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji olehperawatadalah : agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klienterhadap penyebabpenyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yangberdampak positif terhadap kesehatan.
c)               Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)
      Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor : namalengkap, nama panggilan, umur dantempat tanggal lahir, jenis kelamin,status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga,danhubungan klien dengan kepala keluarga.
d)      Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
    Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan  oleh penganut budaya yang  dianggap baik atau buruk. Norma-norma  budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat  penerapan terbatas  pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah :posisidan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang  digunakan, kebiasaan makan,makanan yang dipantang dalam kondisi  sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari  dan kebiasaan  membersihkan diri.
e)       Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala  sesuatu yang mempengaruhi  kegiatan individu dalam asuhan  keperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995). Yang  perlu dikaji  pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan  jam  berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara  pembayaran untuk klien yangdirawat.


f)       . Faktor ekonomi (economical factors)
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber  material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh.Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat  diantaranya : pekerjaan  klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh  keluarga,biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor  atau patungan  antar anggota keluarga.
g)       Faktor pendidikan (educational factors)
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalammenempuh jalur pendidikanformal tertinggi saat ini. Semakin tinggipendidikan klien maka keyakinan klien biasanya  didukung oleh bukti  bukti  ilmiah yang rasional dan individu tersebut dapat belajar  beradaptasi  terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Hal yang perlu dikaji  pada tahap ini adalah : tingkat pendidikan klien, jenis  pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri  tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar