Sabtu, 27 Juni 2015

posyandu



POSYANDU

1.      Definisi Posyandu
       Menurut efendi (1998). Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.
a.       Definisi
       Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tegnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. (Effendy, 1998)
       Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS. (Effendy, 1998)





2.      Tujuan Posyandu
Tujuan pokok dari pos pelayanan terpadu Menurut Effendy (1998) adalah untuk:
a.       Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak.
b.      Meningkatkan pelayanan ibu menurunkan IMR.
c.       Mempercepat penerimaan NKKBS
d.      Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat.
e.       Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografis
f.       Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk mengelola usaha kesehatan masyarakat.

3.      Sasaran Posyandu
       Menurut Effendy (1998) Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah:
                      a.         Bayi berusia kurang dari 1 tahun
                     b.         Anak balita usia 1 sampai 5 tahun
                      c.         Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
                     d.         Wanita Usia Subur

4.      Kegiatan (7 kegiatan posyandu) (Effendy, 1998)
                      a.         Lima kegiatan pos yandu ( Panca Krida Posyandu )
1)      Kesehatan ibu dan anak
2)      Keluarga Berencana
3)      Immunisasi
4)      Peningkatan Gizi
5)      Penanggulangan diare
                     b.         Tujuh kegiatan pos yandu ( Sapa Krida Posyandu )
1)      Kesehatan ibu dan anak
2)      Keluarga berencana
3)      Immunisasi
4)      Peningkatan gizi
5)      Penanggulangan diare
6)      Sanitasi dasar
7)      Penyediaan obat esensial

5.      Pembentukan
Menurut Effendy (1998), Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
a.       Pos penimbangan balita
b.      Pos immunisasi
c.       Pos keluarga berencana desa
d.      Pos kesehatan
e.       Pos lainnya yang di bentuk baru

6.      Persyaratan
Adapun Persyaratan dari Posyandu menurut Effendy (1998) adalah:
a.       Pendududuk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
b.      Terdiri dari 120 kepala keluarga
c.       Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
d.      Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh.

7.      Alasan pendirian posyandu (Effendy, 1998)
a.       Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
b.      Posayandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masayarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.

8.      Penyelenggara posyandu (Effendy, 1998)
a.       Pelaksanaan kegiatan
Adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat di bawah bimbingan Puskesmas.

b.      Pengelola posyandu
Adalah pengurus yang dibentuk  oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.

9.      Lokasi/ Letak Penyelenggaraan Pasyandu
       Menurut DepKes RI (2006), Lokasi/ tempat posyandu itu ada di setiap desa/kelurahan/nagari. Bila diperlukan dan memilki kemampuan dimungkinkan untuk didirikan di RW, dusun atau sebutan lainnya yang sesuai. Sedangkan Menurut Suryana (1996), tempat/lokasi penyelenggaraan posyandu itu:
a.       Berada di tempat yang muda di datangi oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat seperti pos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai kelurahan, balai RW/RT.
b.      Prioritas dibentuk ditempat yang rawan dibidang gizi, dan kesehatan lingkungan.

10.  Pelayanan Kesehatan yang Diberikan
a.       Kegiatan Utama
Menurut DepKes RI (2006), kegiatan pelayanan  utama yang harus dilakukan di posyandu itu adalah:


1)      Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a)      Ibu Hamil
Pelayanan yang diselennggarakan kepada ibu hamil mencakup:
(1)   Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid. Bila tersedia ruang pemeriksaan, di tambah dengan pemeriksaan tinggi fundus/usia kehamilan. Apabila ditemkan kelainan, segera di rujuk kepuskesmas.
(2)   Pembentukan kelompok ibu hamil pada setiap hari buka posyandu. Adapun kegiatan kelompok ibu hamil itu adalah:
(a)    Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB dan Gizi.
(b)   Perawatan payudara dan pemberian ASI
(c)    Peragaan pola makan ibu hamil
(d)   Peragaan perawatan bayi baru lahir
(e)    Senam ibu hamil
b)      Ibu Nifas Dan Menyusui
Pelayanan yang diberikan kepada ibu nifas dan menyususi mencakup:

(1)   Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan Gizi, Ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir (Vagina)
(2)   Pemberian vitamin A dan Tablet besi
(3)   Perawatan payudara
(4)   Senam ibu nifas
c)      Bayi dan Anak Balita
Pelayanan posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu menungu giliran pelayanan, anak balita sebaiknya tidak di gendong melainkan dilepas bermain sesama balita dengan pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan posyandu kepada balita mencakup:
(1)   Penimbangan berat badan
(2)   Penentuan status pertumbuhan
(3)   Penyuluhan
(4)   Jika ada tenaga puskesmas dilakukan pemerikasaan kesehatan, munisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.
2)      Keluarga berencana (KB)
Pelayanan KB yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada petugas puskesmas dilakukan suntikan KB, apabila tersedia ruangan dan peralatan yang memadai dilakukan pemasangan IUD.
3)      Imunisasi
Pelayanan imunisasi diposyandu haya dilaksanakan apabila ada petugas puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi, balita maupun ibu hamil.
4)      Gizi
Pelayanan gizi diposyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil, dan Wanita Usia Subur (WUS).  Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian Sirup Fe. Kusus pada ibu hamil dan ibu nifas di tambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang bertambah tinggi di daerah gondok endemik. Apabila setelah 2 kali penimbangan berat badan tidak ada kenaikan, segera di rujuk ke puskesmas.
5)      Pencegahan dan penanggulangan Diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat di buat sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan.



b.      Kegiatan Tambahan
       Pemberian kegiatan tambahan sebaiknya dilakuakan apabila 5 kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik, dalam arti cakupannya di atas 50%, serta tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). (DepKes RI, 2006)
Adapun kegiatan tambahan yang dikenal pada saat ini Menurut DepKes RI (2006), adalah:
1)      Bina Keluarga Balita (BKB)
2)      Kelompok peminat kesehatan Ibu Dan Anak
3)      Penemuan dini dan pengembangan penyakit potensial kejadian luar biasa (KLB). Misalnya: ISPA, DBD, Gizi Buruk, Polio, Campak, tetanus.
4)      Pengembangan anak usia dini (PAUD)
5)      Usaha kesehatan gigi masyarakat Desa (UKGMD)
6)      Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
7)      Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan, melalui taman obat keluarga (TOGA)
8)      Desa siaga
9)      Pos malaria desa (PMD)
10)  Kegiatan ekonomi produktif: usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam.
11)  Tabungan ibu bersalin (Tabulin) atau Tabungan Masyarakat (Tabumas).

11.  Sistem 5 meja Posyandu (Effendy, 1998)
a.       Meja I
1)      Pendaftaran
2)      Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur
b.      Meja II
Penimbangan balita, ibu hamil
c.       Meja III
Pengisian KMS
d.      Meja IV
1)      Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB
2)      Penyuluhan kesehatan
3)      Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom
e.       Meja V
1)      Pemberian imunisasi
2)      Pemeriksaan kehamilan
3)      Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
4)      Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan
       Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan, diantaranya dokter, bidan, perawat, juru imunisasi.

12.  Prinsip Dasar (Effendy, 1998)
a.       Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat di mana terdapat perpaduan antara pelayanan profesional  dan nonprofesional (oleh masyarakat)
b.      Adanya kerja sama lintas program yang baik ( KIA, KB, Gizi, Immunisasi, penanggulangan diare)  maupun lintas sektoral (Dep.Kes. RI, Depdagris/ Bangdes, dan BKKBN).
c.       Kelembangaan masyarakat (pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos immunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain
d.      Mempunyai sasaran penduduk yang sama (Bayi 0-1 tahun, anak balita 1-4 tahun, ibu hamil, PUS)
e.       Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan PKMD/PHC  





13.  Pelaksanaan
       Pada pelaksanaan pos pelayanan terpadu melibatkan petugas pukesmas, petugas BKKBN sebagai penyelengarakan pelayanan profesional dan peran serta masyarakat secara aktif dan positif sebagai penyelengara pelayanan non profesional secara terpadu dalam rangka alih tekhnologi dan swakelola masyarakat. (Effendy, 1998)
a.       Dari segi petugas pukesmas
1)      Pendekatan yang dipakai adalah pengembangan dan pembinaan PKMD
2)      Perencanaan terpadu tingkat pukesmas,lokakarya mini
3)      Pelaksanaan melalui sistem 5 meja dan alih teknologi
b.      Dari segi masyarakat
1)      Kegiatan swadaya masyarakat yang diharapkan adanya kader kesehatan
2)      Perencanaannya melalui musyawarah masyarakat desa
3)      Pelaksanaannya melalui sistem 5 meja
       Dukungan lintas sektoral  sangat diharapkan mulai dari tahap persiapan /perencanaan ,pelaksanaan bahkan penilaian dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,baik dalam segi motivasi maupun teknis dari masing-masing sektor. (Effendy, 1998)


14.  Langkah-langkah pembentukan posyandu
       Menurut Effendy (1998), langkah-langkah pembentukan posyandu adalah:
a.       Persiapan sosial
1)      Persiapan masyarakat sebagai pengelola dan pelaksana posyandu
2)      Persiapan masyarakat umum sebagai pemakai jasa posyandu
b.      Perumusan masalah
1)      Survey mawas diri
2)      Penyajian hasil survey (loka karya mini)
c.       Perencanaan pemecahan masalah
1)      Kaderisasi sebagi pelaksana posyandu
2)      Pembentukan pengurus sebagai pengelola posyandu
3)      Menyusun rencana kegiatan posyandu
d.      Pelaksanaan kegiatan
1)      Kegiatan di posyandu 1x sebulan atau lebih
2)      Pengumpulan dana sehat
3)      Pencatatan dan laporan kegiatan posyandu
e.       Evaluasi
1)      Evaluasi hasil kegiatan yang sedang berjalan
2)      Evaluasi hasil kegiatan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan


DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. (2006). Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: DepKes RI
Effendy, N. (1998),Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC
Suryana (1996). Keperawatan anak untuk siswa SPK. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar