Sabtu, 27 Juni 2015

pengembangan provider



PENGEMBANGAN PROVIDER

     A.    Definisi
Menurut Effendy, tahun 1998, Provider adalah sektor-sektor yang bertanggung jawab secara teknis terhadap program-program yang dikembangkan. Dan dalam kesehatan Provaider merupakan para tenaga kesehatan yang langsung bekerja melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan akan kesehatan.
     B.     Yang termasuk provider
1.      Departemen kesehatan dengan semua aparatnya sampai ke puskesmas.
2.      Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kesehatan dan mempunyai program langsung ke masyarakat.
      C.    Tujuan
            Tujuan pegembangan provider (Syafrudin, 2009, P: 50):
1.      Memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
2.      Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri secara swadaya dan gotong royong
            Tujuan pengembangan provider menurut effendi, 1998:
1.      Masyarakat bukan hanya objek (sasaran), tetapi juga subjek (pelaksana) pembangunan
2.      Kerja sama antar sector terkoordinasi mutlak perlu demi sukses nya program-program masyarakat.
      D.    Factor-faktor yang mempengaruhi terciptanya kerja sama antar sector
1.      Keterbukaan
2.      Adanya wadah forum antarsektor
3.      Saling menunjang
4.      Menghormati kewenangan sector lain
5.      Tujuan dan peranan yang jelas dari masing-masing sector
6.      Kepuasan masing-masing sector
7.      Perencanaan terpadu

      E.     Langkah-langkah pegembangan provider
Sebelum mengadakan pendekatan langsung ke masayarakat, perlu diadakan persiapan-persiapan berupa:
1.      Persiapan konsepsional
2.      Persiapan psikologis
Hal ini penting untuk mepersiapkan dasar yang kuat serta suasana kerja, lingkungan kerja yang menguntungkan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Tujuan yang ingin di capai dalam persiapan ini adalah:
a.       Provider memahami apa yang dimaksud dengan pendekatan edukatif
b.      Provider menyadari bahwa suksesnya program tidak bisa dicapai oleh satu sector saja, dan kerja sama antar sector mutlak diperlukan.
c.       Provider menyadari pentingnya perans erta masyarakat secara aktif.
d.      Provider menyadari pentingnya penggalian dan pemanfaatan potensi setempat demi terciptanya kegiatan yang berkesinambungan secara swadaya.
e.       Provider menyadari perlunya dukungan secara politis terhadap pendekatan yang dilaksanakan.
f.       Provider mengenal situasi dan masalah yang dihadapi masyarakat.
Langkah-langkah pengembangan provider
1.      Pendekatan terhadap pemuka/penentupejabat. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu dukungan secara politis yang kemudian diharapkan akan terwujud dalam bentuk kebijaksanaan-kebijaksanaan nasional dan regional. Pendekatan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk (Effendy, 1998; 275)
a.       Pertemuan perorangan
b.      Pertemuan dalam kelompok kecil
c.       Pernyataan beberapa pejabat berpengaruh
d.      Dan lain-lain
2.      Pendekatan terhadap para pelaksana dari sector-sektor di berbagai tingkat administrasi, dari pusat sampai dengan tingkat kecamatan/desa. Tujuannya adalah agar mereka memahami dan memberikan dukungannya, juga untuk merumuskan kebijaksanaan dan pola pelaksanaannya secara makro. Dilakukan dalam bentuk (Effendy, 1998; 275)
a.       Lokakarya
b.      Seminar
c.       Pertemuan kerja
d.      Musyawarah
e.       Dan lain-lain
       Pendekatan interaksi berlangsung secara:
a.       Horizontal, yaitu antar berbagai sector ditingkat administrasi yang sama.
b.      Vertical, yaitu antara sector-sektor yang sama ditingkat administrasi yang berbeda di atas dan di bawahnya.
3.      Pengumpulan data oleh sector-sektor kecamatan/desa. Merupakan pengenalan situasi dan masalah menurut kacamata petugas/provider.
Pengumpulan data primer dan sekunder. Data umum, data teknis sesuai dengan kepentingan masing-masing sector, data perilaku sesuai dengan masalah yang ada, data khusus hasil pengamatan, data orang lain (Syafrudin & Hamidah, 2009; 50).
a.       Secara psikologis
1)      Terjadi keakraban antara provider dalam mengenal situasi setempat dan masalah yang dihadapi masyarakat
2)      Secara teknis, data bias digunakan sebagai data awal pebandingan dalam penilaian keberhasilan program
3)      Dapat digunakan sebagai titik tolak pembahasan dengan masyarakat berdasarkan kenyataan yang ada
4)      Dengan pengenalan situasi setempat dapat membantu provider berperan secara tepat dimasyarakat
5)      Dapat mengikuti perkembangan wilayah dengan baik
b.      Dari segi prose belajar. Maksud pengumpulan data adalah :
1)      Petugas menyadari pentingnya pengenalan situasi dan masalah setempat dalam perencanaan program
2)      Petugas mengenal dan mempunyai kesamaan pengertian tentang masalah yang dihadapi masyarakat
3)      Petugas mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengumpulkan dan mengolah data secara sederhana.
Macam-macam data yang dikumpulkan:
a.       Data umum
1)      Geografi
2)      Keadaan social ekonomi
3)      Pemuka masyarakat
4)      Saluran komunikasi yang ada
b.      Data khusus
1)      Data demografi
2)      Data kesehatan (KIA, KB, gizi, imunisasi, penyakit)
3)      Data kesehatan lingkungan (perumahan, sumber air bersih, WC, sampah dan sebagainya).
c.       Data perilaku
1)      Kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan.
2)      Adat istiadat

     


Referensi :
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Syafrudin & Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Syafrudin & Hamidah (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar