Model Konseptual dan Teori Praktik Keperawatan.
Model
konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi,
jejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin dan spesifik. Teori-teori yang
terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus
pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Fawcett, 1992). Suatu
metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan keperawaran dan memanfaatkan teori keperawatan.
Teori keperawatan menuntun perawat dengan
memberikan tujuan pengkajian, diagnose keperawatan, dan intervensi, landasan
dasar berkomunikasivdan autonomi serta akuntabilitas professional. Teori teori
tersebut juga digunakan sebagai arah dalam melakukan penelitian, praktik,
pendidikan, dan administrasi keperawatan ( Meleis, 1985; Torres, 1986; Parse,
1987; Fawcett, 1989; Marriner-Tomey, 1994; Chinn & Jacobs, 1995)
Puncak kejadian yang sangat berarti dalam
pengembangan konsep dan teoi keperawatan adalah dengan dikeluarannya jurnal Nursing Research pada tahun 1952.
Definisi dan teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam
memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan
keperawatan.
1. Teori
Nightingale
Meleis
(1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai focus
asuhan keperwatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran.
Nightingale lebih berorientasi pada pemberian udara,
lampu, lenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat
( Nightingale,1860; Torres, 1986)
Menurut
observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status
keseatan klien dengan factor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi yang hygiene dan sanitasi
selama perang Crimean.
2. Teori
Peplau
Teori
Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dank lien
(Torres,1986); Marriney-Tomey, 1994). Berdasarkan teori ini klien adalah
individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal
dan terapeutik.
3. Teori
Henderson
Teori
Keperawatan Virginia Henderson (Harmer & Handerson, 1955) mencakup seluruh
kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan keperawatan
sebagai
Membantu individu yang sakit dan yang
sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan
dan penyembuhannya… dimana individu tersebut akan mampu mengerjakan tanpa
bantuan bila ia memiliki ketakutan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan.
Dan hal ini dilakukan dengan cara mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin.
4. Teori
Abdellah
Teori
Keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah et al. (1960) meliputi
pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memnuhi kebutuhan
fisik, intelektual,social dan spiritual baik klien maupun keluarga.
5. Teori
Orlando
Bagi
Ida Orlando (196i), klien adalah individu dengan sutu kebutuhan, dimana bila
kebutuhn tersebut dipenuhi maka stress akan berkurang, meningkatkan kepuasan
atau mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn&Jacobs, 1995).
6. Teori
Levine
Teori
kperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dipublikasikan pada tahun
1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
7. Teori
Johnson
Teori
Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
berdapatasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana sters actual atau potensial
dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi.
8. Teori
Rogers
Dalam
teorinya, Martha Rogers (1970) mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia)
sebagai sumber energy yang menyatu dengan alam semesta.padaintinya rogers
memandang ilmu keperawatan sebagai ilmu dan mendukung adanya penelitian
keperawatan.
9. Teori
Orem
Dorothea
Orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada kebutuhan
klien tentang perawatan diri sendiri. Tujuan dari orem adalah membantu klien
melakukan perawatan diri sendiri.
10. Teori King
Tujuan
yang ingin dicapai oleh Imogene King (1971,1981,1987) berfokus pada interaksi
tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem social.
11. Teori
Neuman
Betty
Neuman (1972) mendefinsikan manusia secara utuh merupakan gabungan holistic dan
pendekatan sitem terbuka (Marriener-Tomey, 1994). Bagi Neuman, manusia
merupakan makhluk dengan kontribusi kompleks yang dinamis dari fisiologis,
sosiokultural dan variable perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka.
12. Teori
Roy
Teori
adaptasi Suster Callista Roy (Roy dan Obloy, 1979;Roy, 1980,1984,1989)
memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi. Kebutuhan asuhan keperawatan
muncul, ketika klien tidak dapat berapatasi terhadap kebutuhan lingkungan
internal dan eksternal.
13. Teori
Watson
Filosofi
Watson tentang asuhan keperawatan (1979, 1985, 1988) berupaya untuk
mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek
humanistic dari khidupan (Watson, 1979; Marriner-Tomey, 1994). Model Watson dibentuk
melinhkupi proses asuahn keperawatan, pemberian bantun bagi klien dalam
mencapai kematian yang damai.
(Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol.1,E/4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar