FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
1.
Penyakit
Fisik
Setiap penyakit
yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik (mis. kesulitan bernapas), atau
masalah suasana hati, seperti kecemasan atau depresi, dapat menyebabkan masalah
tidur (Potter & Perry, 2005).
Klien yang
berpenyakit paru kronik seperti emfisema dengan napas pendek dan seringkali
tidak dapat tidur tanpa dua atau tiga bantal untuk meninggikan kepala mereka.
Asma, bronchitis, dan rhinitis alergi mengubah irama pernapasan dan mengganggu
tidur.
Klien yang
berpenyakit jantung koroner mengalami frekuensi terbangun yang sering dan
perubahan tahapan selama tidur (mis. sering berpindah tahap 3 dan 4 ke tidur
tahap 2 yang dangkal) seperti perubahan yang bermakna dalam semua tahap tidur,
sebagai contoh, supresi tidur REM dan tahap 3 dan 4 (Landis, 1988, dalam Potter
& Perry, 2005).
2.
Obat-obatan
dan Substansi
Dari daftar obat
di PDR 1990, dengan 584 obat resep atau obat bebas menuliskan mengantuk sebagai
salah satu efek samping, 486 menulis insomnia, dan 281 menyebabkan kelelahan
(Buysse, 1991, dalam Potter & Perry, 2005). Mengantuk dan deprivasi tidur
adalah efek samping yang umum (lihat di kotak bawah). Orang dewasa muda dan
dewasa tengah dapat tergantung pada obat tidur untuk mengatsi stressor gaya
hidupnya. Lansia seringkali menggunakan variasi obat untuk mengontrol atau
mengatasi penyakit kroniknya, dan efek kombinasi dari beberapa obat dapat
mengganggu tidur secara serius.
Obat-obatan
dan pengaruhnya pada tidur
|
|
HIPNOTIK
·
Mengganggu dengan mencapai tahap tidur
yang lebih dalam.
·
Memberikan hanya peningkatan kualitas
tidur sementara (1-minggu).
·
Seringkali menyebabkan “rasa
mengambang” sepanjang siang hari; perasaan mengantuk yang berlebihan,
bingung, penurunan energy.
·
Memperburuk apnea tidur pada lansia.
DUIRETIK
·
Menyebabkan nokturia.
ANTIDEPRESAN
DAN STIMULAN
·
Menekan tidur REM.
·
Menurunkan total waktu tidur.
ALKOHOL
·
Mempercepat mulanya tidur.
·
Mengganggu tidur REM.
·
Membangunkan seseorang pada malam hari
dan menyebabkan kesulitan untuk kembali tidur.
|
KAFEIN
·
Mencegah seseorang tertidur.
·
Dapat menyebabkan seseorang terbangun
di malam hari.
PENYEKAT-BETA
·
Menyebabkan mimpi buruk.
·
Menyebabkan insomnia.
·
Menyebabkan terbangun dari tidur.
BENZODIAZEPIN
·
Meningkatkan waktu tidur.
·
Meningkatkan kantuk di siang hari.
NARKOTIKA
(MORFIN/DEMEROL)
·
Menekan tidur REM.
·
Menyebabkan peningkatan perasaan
kantuk pada siang hari.
|
3.
Gaya
Hidup
Rutinitas harian
seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu yang bekerja bergantian (mis. 2
minggu siang diikuti oleh 1 minggu malam) seringkali mempunyai kesulitan
menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Perubahan lain dalam rutinitas yang
mengganggu pola tidur meliputi kerja berat yang tidak biasanya, terlibat dalam
aktivitas social pada larut malam, dan perubahan waktu makan malam (Potter
& Perry, 2005).
4.
Pola
Tidur yang Biasa dan Mengantuk yang Berlebihan pada Siang Hari (EDS)
EDS seringkali
menyebabkan kerusakan pada fungsi terjaga, penampilan kerja atau sekolah yang
buruk, kecelakaan pada saat mengemudi atau menggunakan peralatan, dan masalah
perilaku atau emosional. Perasaan mengantuk biasanya paling intens saat
terbangun dari atau sesaat sebelum pergi, tidur, dan sekitar 12 jam setelah
periode tengah tidur (Potter & Perry, 2005).
5.
Stres
Emosional
Stres emosional
menyebabkan seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah frustasi apabila
tidak tidur. Stress juga menyebabkan seseorang mencoba terlalu keras untuk
tertidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur.
Stress yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk (Potter
& Perry, 2005).
6.
Lingkungan
Lingkungan fisik
tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur dan
tetap tertidur. Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang.
Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Suara
juga mempengaruhi tidur. Tingkat suara yang diperlukan untuk membangunkan orang
tergantung pada tahap tidur (Webster dan Thompson, 1986, dalam, Potter &
Perry, 2005)
7.
Latihan
Fisik dan Kelelahan
Seseorang yang
kelelahan menengah (moderate) biasanya memperoleh tidur yang mengistirahatkan,
khususnya jika kelelahan adalah hasil dari kerja atau latihan yang
menyenangkan. Latihan 2 jam atau lebih sebelum waktu tidur membuat tubuh
mendingin dan mempertahankan suatu keadaan kelelahan yang meningkatkan
relaksasi. Akan tetapi, kelelahan yang berlebihan yang dihasilkan dari kerja
yang meletihkan atau penuh stress membuat sulit tidur. Hal ini dapat menjadi
masalah yang umum bagi anak sekolah dan remaja (Potter & Perry, 2005).
8.
Asupan
Makanan dan Kalori
Orang tidur lebih baik
ketika sehat sehingga mengikuti kebiasaan makan yang baik adalah penting untuk
kesehatan yang tepat dan tidur (Hauri dan Linde, 1990, dalam Potter &
Perry, 2005). Makan besar, berat dan/atau berbumbu pada makan malam dapat
menyebabkan tidak dapat dicerna yang mengganggu tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar