Rabu, 01 Juli 2015

faktor faktor yang mempengaruhi tidur



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
1.      Penyakit Fisik
Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik (mis. kesulitan bernapas), atau masalah suasana hati, seperti kecemasan atau depresi, dapat menyebabkan masalah tidur (Potter & Perry, 2005).
Klien yang berpenyakit paru kronik seperti emfisema dengan napas pendek dan seringkali tidak dapat tidur tanpa dua atau tiga bantal untuk meninggikan kepala mereka. Asma, bronchitis, dan rhinitis alergi mengubah irama pernapasan dan mengganggu tidur.
Klien yang berpenyakit jantung koroner mengalami frekuensi terbangun yang sering dan perubahan tahapan selama tidur (mis. sering berpindah tahap 3 dan 4 ke tidur tahap 2 yang dangkal) seperti perubahan yang bermakna dalam semua tahap tidur, sebagai contoh, supresi tidur REM dan tahap 3 dan 4 (Landis, 1988, dalam Potter & Perry, 2005).
2.      Obat-obatan dan Substansi
Dari daftar obat di PDR 1990, dengan 584 obat resep atau obat bebas menuliskan mengantuk sebagai salah satu efek samping, 486 menulis insomnia, dan 281 menyebabkan kelelahan (Buysse, 1991, dalam Potter & Perry, 2005). Mengantuk dan deprivasi tidur adalah efek samping yang umum (lihat di kotak bawah). Orang dewasa muda dan dewasa tengah dapat tergantung pada obat tidur untuk mengatsi stressor gaya hidupnya. Lansia seringkali menggunakan variasi obat untuk mengontrol atau mengatasi penyakit kroniknya, dan efek kombinasi dari beberapa obat dapat mengganggu tidur secara serius.
Obat-obatan dan pengaruhnya pada tidur
HIPNOTIK
·         Mengganggu dengan mencapai tahap tidur yang lebih dalam.
·         Memberikan hanya peningkatan kualitas tidur sementara (1-minggu).
·         Seringkali menyebabkan “rasa mengambang” sepanjang siang hari; perasaan mengantuk yang berlebihan, bingung, penurunan energy.
·         Memperburuk apnea tidur pada lansia.
DUIRETIK
·         Menyebabkan nokturia.
ANTIDEPRESAN DAN STIMULAN
·         Menekan tidur REM.
·         Menurunkan total waktu tidur.
ALKOHOL
·         Mempercepat mulanya tidur.
·         Mengganggu tidur REM.
·         Membangunkan seseorang pada malam hari dan menyebabkan kesulitan untuk kembali tidur.

KAFEIN
·         Mencegah seseorang tertidur.
·         Dapat menyebabkan seseorang terbangun di malam hari.
PENYEKAT-BETA
·         Menyebabkan mimpi buruk.
·         Menyebabkan insomnia.
·         Menyebabkan terbangun dari tidur.
BENZODIAZEPIN
·         Meningkatkan waktu tidur.
·         Meningkatkan kantuk di siang hari.
NARKOTIKA (MORFIN/DEMEROL)
·         Menekan tidur REM.
·         Menyebabkan peningkatan perasaan kantuk pada siang hari.

3.      Gaya Hidup
Rutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu yang bekerja bergantian (mis. 2 minggu siang diikuti oleh 1 minggu malam) seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Perubahan lain dalam rutinitas yang mengganggu pola tidur meliputi kerja berat yang tidak biasanya, terlibat dalam aktivitas social pada larut malam, dan perubahan waktu makan malam (Potter & Perry, 2005).
4.      Pola Tidur yang Biasa dan Mengantuk yang Berlebihan pada Siang Hari (EDS)
EDS seringkali menyebabkan kerusakan pada fungsi terjaga, penampilan kerja atau sekolah yang buruk, kecelakaan pada saat mengemudi atau menggunakan peralatan, dan masalah perilaku atau emosional. Perasaan mengantuk biasanya paling intens saat terbangun dari atau sesaat sebelum pergi, tidur, dan sekitar 12 jam setelah periode tengah tidur (Potter & Perry, 2005).
5.      Stres Emosional
Stres emosional menyebabkan seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah frustasi apabila tidak tidur. Stress juga menyebabkan seseorang mencoba terlalu keras untuk tertidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. Stress yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk (Potter & Perry, 2005).
6.      Lingkungan
Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur. Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Suara juga mempengaruhi tidur. Tingkat suara yang diperlukan untuk membangunkan orang tergantung pada tahap tidur (Webster dan Thompson, 1986, dalam, Potter & Perry, 2005)
7.      Latihan Fisik dan Kelelahan
Seseorang yang kelelahan menengah (moderate) biasanya memperoleh tidur yang mengistirahatkan, khususnya jika kelelahan adalah hasil dari kerja atau latihan yang menyenangkan. Latihan 2 jam atau lebih sebelum waktu tidur membuat tubuh mendingin dan mempertahankan suatu keadaan kelelahan yang meningkatkan relaksasi. Akan tetapi, kelelahan yang berlebihan yang dihasilkan dari kerja yang meletihkan atau penuh stress membuat sulit tidur. Hal ini dapat menjadi masalah yang umum bagi anak sekolah dan remaja (Potter & Perry, 2005).
8.      Asupan Makanan dan Kalori
Orang tidur lebih baik ketika sehat sehingga mengikuti kebiasaan makan yang baik adalah penting untuk kesehatan yang tepat dan tidur (Hauri dan Linde, 1990, dalam Potter & Perry, 2005). Makan besar, berat dan/atau berbumbu pada makan malam dapat menyebabkan tidak dapat dicerna yang mengganggu tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar